Menjadi Sastrawan Ulung Ala Gus Mus
Telah menjadi rahasia umum bahwa Gus Mus termasuk salah satu penyair kenamaan Indonesia. Namanya telah harum dikalangan sastrawan dengan berbagai karya fenomenal sebagai penyair, sekaligus budayawan. Tak dapat dipungkiri, beliau telah melahirkan begitu banyak karya, di antaranya Ensiklopedia Ijma' (1987); Tadarus, Antologi Puisi (1993); Mutiara-mutiara Benjol (1994); Rubaiyat Angin dan Rumput (1995); Pahlawan dan Tikus (1996); dan masih banyak lagi. Disamping menghasilkan beragam buku karena produktivitas menulisnya, Gus Mus juga mahir dalam menerjemahkan kitab-kitab klasik berbahasa Arab. Tak mengherankan jika beliau dapat memahami dan menguasai sastra Arab, bukan sekedar terjemahannya saja. Bersama dengan saudaranya, KH. Misbach Mustofa, Gus Mus berinisiatif mengadakan kepenulisan dengan para santri di pondok pesantren tempatnya menimba ilmu. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1983, dimana kemampuan menulis yang dimiliki oleh rata-rata santri masih tergolong rendah (gusmus....